Laman

Senin, 07 Desember 2009

Menantang Tuhan
(Merenungi Bencana)


Ketika sebagian bocah manusia, terlena makan rerumputan di padang dosa
Menetes setetes air, penyejuk jiwa, pelipur lara , pembawa nestapa
Kian terbuai dalam ayunan nyata tentang hebatnya dunia, itu bocah manusia
Seakan hilang segala bala
Tak peduli dengan yang esa
Ketika dimulai babak kedua
Panggung sandiwara kembali dibuka
Untuk para pengembara yang haus dunia
Diatas kerikil padang dosa
Menanti tetes air kedua
Penyejuk jiwa
Pelipur lara
Pembawa nestapa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar