Laman

Senin, 15 Desember 2014

Kontingen Porprov Mentawai: “Ana Laita!”

Berita dari www.dharmasrayatoday.com



Wakil Bupati Dharmasraya, H. Syafruddin R. bersama jajarannya dan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Dharmasraya berbangga hati menyambut kedatangan Kontingen Kabupaten Mentawai di halaman kantor Bupati Dharmasraya, Senin (15/12). 

Latihan Perdana di Dharmasraya, Kesebelasan Pasaman Barat Fokus Jaga Kebugaran



Kesebelasan Porprov Pasaman Barat menggelar latihan perdana pada Minggu sore (14/12) di lapangan sepakbola Padang Bintungan. Latihan dimulai pukul 16.00 WIB dan dipimpin langsung oleh pelatih kepala Novi Antoni. Latihan perdana ini hanya difokuskan pada kebugaran dan memaksimalkan kondisi fisik pemain sebelum menghadapi pertandingan pertama pada tanggal 17 Desember nanti.

“Persiapan Tim telah kami lakukan jauh hari menjelang pelaksanaan Porprov. Seluruh pemain juga telah mematangkan latihan taktikal dan strategi, jadi latihan sore ini hanyalah untuk mencoba mengenali lapangan pertandingan dan menjaga kebugaran pemain”, tutur Novi Antoni, pelatih kepala Pasaman Barat. Tim Pasaman Barat, yang tergabung dalam pool A, bersama Kota Padang, Padang Panjang dan Pesisir Selatan akan melakukan pertandingan penyisihan grup di Lapangan Sepakbola Padang Bintungan, mulai tanggal 17 Desember hingga tanggal 20 Desember 2014.

Menanggapi peluang Tim yang diasuhnya pada pagelaran Porprov tahun ini, Novi mengaku cukup optimis mampu bahwa kesebelasan Pasaman Barat akan meraih prestasi tertinggi. “Kemarin (Porprov ke XIII) kita dapat perak, tahun ini kita akan bawa emas ke Pasaman Barat dari cabang sepakbola. Materi pemain bagus, persiapan cukup dan motivasi anak-anak juga sangat tinggi. Semua peserta pasti telah mempersiapkan tim-nya dengan baik dan maksimal. Tapi, InsyaAllah, kita bisa. Target kita emas” tutur Novi sesaat setelah menutup sesi latihan perdana tim-nya di Padang Bintungan. (so)

Senin, 01 Desember 2014

Postingan di Awal DESEMBER

Ini bulan Desember, bulan terakhir di tahun 2014. banyak target saya yang belum tercapai. Tapi yang lebih penting dari itu, memang tak ada target yang akan saya capai.. hehehe. Becanda, balik ke topik. Sebenarnya ada beberapa target yang memang ingin saya capai. Tapi saya lupa itu, ibarat debu yang ada di meja saya, saya tiup lalu terbang entah kemana.

Ini pos tak akan menceritakan apa-apa. Saya hanya sedang bingung mau melakukan apa. Dari pada termenung karena bingung mending nambah daftar tulisan di blog, walau rating ni blog ga keren-keren amat.

Ini saya lagi bingung nih mau nulis apa..

Oke, ini awal Desember. Ini pos pertama saya di bulan Desember ini
Dan sudah saatnya buat resolusi untuk tahun 2015, Oke.

Sabtu, 29 November 2014

Mari ngeBlog @nyaris enam tahun ngeBlog...

Seruas jalan di Dharmasraya, Sebuah Foto yg ga nyambung...
"Dak taso la ka abi yia bulan nopember ko"
"Ga terasa dah mau habis ja bulan nopember ni"
"Kok ka pakai baso inggerih yo dak taw ambo de, cari di gugel translet male ma.."

Well-well-well, sekarang sudah di ambang bulan nopember, saya ga mau cerita soal Porprov ke 13 yang sebentar lagi akan bergulir di Dharmasraya. Juga ga mau cerita soal rencana tahunan baru mau kemana. Atau soal lain-lainnya. Yang mau saya ceritakan soal blog saya ini. Tentang kisah tempat saya bercerita ini. Tempat saya membagikan "isi kapalo ko a" kepada pembaca yang mungkin ga sengaja lewat atau mungkin memang sengaja lewat.

Okeh, saya ngaku2 saya blogger, apa itu pengertian blogger saya juga ga tau. Yang penting ikut ikutan orang aja biar dikit keren gitu..hehe.

Saya aktip di blogger ini udah sejak tahun 2009, waktu itu saya masih nuntut ilmu, katanya. Alasan buat blogger ga tau saya, lupa saya. Oya, saya baru ingat, waktu saya kuliah ada matakuliah yang mewajibkan saya berada di labor komputer. Kebetulan ada akses internetnya, daripada ngenet ke warnet mending di situkan??? Ya udah, karna keseringan baca blog orang2, kepengen juga buat blog.

Saya masih ingat pos pertama saya setelah mentasbihkan diri sebagai blogger adalah sebuah tulisan yang saya sendiri tidak tau itu apa, kalau mau baca cek disini nih (Jalan Berliku). Ya...paling ga ada juga isi blognya..dari pada kosong kan?. Mungkin itu pikiran saya waktu itu.

Oke, jadi saya udah mau masuk enam tahun ngeblog berarti kan? Tapi ada satu hal yang buat saya kecewa. Dari sekian tahun itu ternyata rating blog saya rendah bangat coy. Sampe saya bulis tulisan ini baru di angka 2678 pengunjung blognya. Saya ga tau tuh. Mungkin promosi kurang kali ye.. Marketingnya ga mantap, kata orang ekonomi.

Ada satu hal penting lagi yang mau saya share, about name of this blog. Tentang nama ini blog. awalnya blog ini bernama Pondok Aksara, tentang apa itu Pondok Aksara terjemahin aja sendiri ya..Kemudian saya ganti ke YongkiGM, sesuai nama saya. Nih saksinya lihat disini (TRANSFORMASI).

So, itu sikit cerita saya tentang jadi blogger, katanya...
Yang mau ikutan boleh.. mari buat blog ..

Minggu, 16 November 2014

Motor 90an kontra 2010an

Kali ni saya mau ngomong soal otomotif, meski begrond saya bukan orang otomotif. tapi kalo soal mesin ngerto dikit-dikit lah. Kali ni mau bahas soal bandingan performa motor jaman taun 90 an kontra jaman 2010 an ke atas.. hehe udah tiga kali sensus penduduk ye..

Sedikit awalan kalo jaman 90 an mesin 2 tak masih pada digandrungi, semenjak ada isu global warming mulai beralih ke 4 tak. maklum mesin 2 tak atau 2 langkah ga ramah lingkungan, asapnya banyak. Disini cuma mau bandingin performa doank terutama tenaga yang dihasilkan mesin plus sekencang apa mampu berlari. Merek motor diabaikan, plus kapasitas mesin rada-rada beda dikit diabaikan juga.

Saya ambil sampel motor keluaran tahun 1990, weh.. belum genap umur saya setaon waktu itu. Motor keluaran pabrikan Suzuki bermesin 2 langkah dengan nama Suzuki Crystal! kapasitas mesinnya 110 cc. Untuk generasi di atas 2010 saya ambil Honda Supra X FI keluaran 2014, kubrikasi mesinnya 125 cc. Tampangnya sila cek piktur di bawah..
Honda Supra X 125 FI bermesin 4 tak keluaran 2014

Suzuki Crystal 110 cc bermesin 2 tak keluaran 1990

































Oke deh langsung aja kita bandingin powernya Suzi Crystal 110 cc 2 tak mampu memuntahkan power 12 PS alias 12 Tenaga kuda atau Horse Power. larinya nyampe 120 km/h. ini versi standarnya lho..referensinya dari blog tetangga sebelah.
Trus tengok situs resmi pabrikan Honda, terlihat Supra X 125 FI mengeluarkan daya maksimumnya sebesar 10.1 HP. Masih kalah ama motor jadul keluaran taon 90 an yang biasa dihina dengan sebutan jetkolet, ditempat saya orang nyebutnya gitu lo. untuk urusan top speed 113 km/h.

Tapi masing2 tentu punya kekurangan dan kelebihan. Mesin 2 tak emang terkenal sangar, responsif dan kuencengg. Tau mungkin Yamaha RX-King, Suzi Satria 120 lawas bermesin 2 tak yang sekarang digantiin generasi Suzi Satria FU 150 4 tak. Trus ada yamaha F1ZR 110 atau dikenal poswan..hehe..padahal yang bener tu Force One. Motor-motor ini memang dikenal sebagai motor yang jambakannya sangar plus kenceng. Ada satu lagi Ninja 2 tak 150 cc. Ciri khas mesin 2 tak lainnya ialah bersuara nyaring bernada tinggi. kalo 4 tak suaranya ngeBass..

Tapi dibalik itu mesin 2 tak punya kekurangan dibanding mesin 4 tak. Dari segi ramah lingkungannya. 4 tak tentu lebih ramah lingkungan dibanding 2 tak yang polusi asapnya lebih banyak. Semenjak ada isu global warming, mulailah toleransi buat mesin 2 tak dicabut perlahan-lahan. Selain itu mesin 2 tak juga boros BBM dibanding 4 tak. Belum lagi 2 tak juga ada oli sampingnya. Hingga saat ini di indonesia bahkan di dunia pabrikan rame rame setop produksi mesin 2 tak kecuali buat keperluan khusus. Di indonesia sendiri motor 2 tak terakhir yang diproduksi adalah Ninja 150 dari pabrikan Kawasaki dan produksinya udah disetop 2014 ini. Bahkan ajang balap motogp udah pake mesin 4 tak sejak beberapa tahun lalu.

So, intinya karena perubahan jaman motor 2 tak tergusur dari tahtanya. Disertai dengan kesadaran akan ramah lingkungan yang meningkat dalam masyarakat permotoran. Gitulah ceritanya, sekarang jalanan lebih banyak motor bersuara ngeBass daripada yang bernada tinggi.

Referensi:
http://www.astra-honda.com/produk/kendaraan/new-supra-x-125-fi/
http://dwinugros.wordpress.com/2010/11/15/suzuki-crystal-110-riwayatmu-kini/
http://news.motorplus-online.com/read/1iwpIbKDjsTaUoLKd4q9lBavmach4SLuTyYchsnmsHI/4/0/Tes-Akselerasi-Honda-Supra-X125-Helm-in-dan-New-Supra-X125-FI-Hasilnya-Beda-Atas-Bawah

Musim Hujan Telah Datang !!!

Rupanya sekarang sudah masuk musim penghujan
Hujan turun melulu, melulumelulu turun hujan.
Bahkan saat sekarang saya tulis ini tulisan hujan
telah mengguyur permukaan bumi.
Suara rintik hujan berteriak ditelingaku mengalahkan suarasuara lainnya.
Hujan datang biasa di petang hari lanjut ke malam hari.
kalau tengah hari dia sering tak mau datang.

Aspal jalan yang sebelumnya panas dibakar mentari berasap
tatkala diguyur hujan, jalanan menjadi licin.
tapi kulihat mobil dan motor masih berjalan dengan kencang.
Apa mereka tidak takut ban kendaraan mereka melepas gripnya.
Apa mereka tidak takut terjadi Aquaplaning?

Waduh, ini anak tetangga berdiri di tengah hujan
Berlonjaklonjak kegirangan mengiringi hujan yang makin semangat
Apa tidak takut demam atau masuk angin?
Tidaklah, namanya juga anakanak.

Wah, makin deras saja
Makin tersumbat telinga oleh rintik di atap seng.
Anginpun tak mau kalah, rintikrintik hujan melayanglayang
ditiup angin. Makin bersemangat saja hujan di sore minggu.


Kamis, 13 November 2014

Produksi, Distribusi, Konsumsi, siklus yang membuat para manusia bertahan hidup*

Seputar Dharmasraya bag. 1 (kec. Sitiung)

sehampar pemandangan di kec. sitiung di nagari sitiung
Oke.. sekarang saatnya saya sedikit bercerita atau lebih tepatnya menceritakan tentang daerah dimana saya tinggal sekarang. Siapa tau ada pembaca yang mau jalan jalan ke DM, tulisan ini bisa dijadiin referensi. Oh ya DM itu singkatan buat kata Dharmasraya, biar ngetiknya cepet dan ga ribet. Tapi buat pembaca yang tinggalnya di DM sekedar baca aja, kalau mau nambahin boleh juga, pastinya saya ga bisa nerangin about DM serinci-rincinya.

Kali ini ceritanya tentang kecamatan sitiung, karna kebetulan saya tinggal di kecamatan ini tepatnya di nagari gunung medan. kecamatan sitiung ter diri dari empat nagari yaitu gunung medan, sungai duo, siguntur dan sitiung. nagari ini setingkat dengan desa, buat warga sumbar pasti tau.. hehe..

kantor kecamatan dan administrasinya berada di nagari sitiung. nah, kalau pusat perekonomiannya bisa dibilang tidak terpusat di satu tempat. namun untuk nagari sungai duo tepatnya di koto agung atau lebih dikenal blok b merupakan daerah yang perekonomiannya tumbuh pesat. terdapat juga beberapa pasar tradisional yaitu di blok b setiap hari kamis, pasar sitiung setiap hari selasa dan pasar gunung medan yang masih belia setiap hari sabtu.

kantor DPRD DM berlokasi di nagari gunung medan, selain itu pasar ternak juga berlokasi di daerah ini namun kalau saya menilai operasionalnya belum maksimal. Oke itu saja dulu untuk saat ini, kapan-kapan kita sambung lagi ceritanya..tentu dengan topik yang berbeda..

Rabu, 05 November 2014

"merampok" @PORPROV XIII

PORPROV XIII yang akan dilaksanakan di Dharmasraya tinggal menghitung hari. Sebuah pagelaran olahraga yang akan diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di sumatera barat. Diperkirakan akan datang tidak kurang dari sepuluhribu orang seperti yang dikatakan bupati dharmasraya dalam sebuah media cetak lokal.
Bagi orang yang punya naluri bisnis tinggi ini merupakan peluang yang mereka tunggu-tunggu untuk "merampok" uang yang ada pada sepuluh ribu orang tadi. tentunya sepuluhribu orang tadi tidak datang dengan membawa badan sebatang saja, Tentu mereka telah menyediakan sejumlah uang untuk memenuhi berbagai keperluan mereka selama iven tersebut.
Kebutuhan dari sepuluhribu orang tadilah yang akan dilirik oleh para pebisnis ini, mulai dari urusan perut sampai urusan kesenangan belaka bisa dijadikan alat untuk merampok uang mereka.
So, mari rencanakan untuk "merampok" uang mereka tersebut dari sekarang
.

Selasa, 04 November 2014

Kabut Asap Datang lagi..

Dari kemarin kabut asap datang lagi 3 november 2014, entah dari mana saya juga tak tau. Keluar rumah, eh kok ga panas padahal tengah hari.

Minggu, 26 Oktober 2014

Bandara Muara Bungo

Berkunjung ke sini (bandara muara bungo)
mengingatkan saya pada wacana pembangunan bandara di Dharmasraya yang sempat didengungkan oleh pemerintahan pak AG beberapa tahun lalu. Ternyata hanya isapan jempol belaka. Saya pun bersyukur bandara itu tak jadi dibangun, Bisa dibayangkan berapa dana yang akan terkuras untuk membangun sebuah bandara di Dharmasraya ini yang belum tentu punya dampak positif signifikan, mending dibenerin dulu infrastruktur jalan darat yang masih jauh dari harapan.

Minggu, 07 September 2014

KerBau Asap

Saya mau bagi crita stek. Cerita tentang si Kerbau yang sudah seperti orang Barat saja. Suka bangat si kerbau dan kawankawannya ini dengan perapian. Di rumah pemiliknya saja tak ada perapian. Cuma ada tungku kayu bakar buat masak kalo si Minyak Tanah ngumpet entah dibalik semaksemak. Pake gas tiga kilo ga mau, maklum orang kampung, takut JDERR..gosong deh.

Balik ke si Kerbau dkk. si Kerbau bukan soksok an kebaratbaratan lho. Kalo si Barat seneng deket si api karana dingin. Si Kerbau nyari asap. Asap buat ngusir laletlalet nakal yang rubungi badan lumpur si Kerbaunya. Maklum aja si Kerbau seharian cari nafkah rumput bertualang melewati gunung sebrangi lembah. digembala dari pagi sampe sore, pas masuk kandang berebut rubungi asap.

percobaan ke2


Setelah sekian lama tak utak atik si CeDeEr
dimulai lagi beberapa hari lewat
ini WPAP kedua si beginer
alias Wheda's Pop Art Potrait
butuh sejumlah lagi mungkin baru nail lepel

Kamis, 26 Juni 2014

Stadion Dharmasraya

Dharmasraya jauh-jauh hari telah bersiap diri untuk menjadi tuan rumah Porprov Sumbar 2014 ini. Sebagai bukti dharmasraya sedang membangun sebuah stadion yang cukup layak untuk menggelar event tersebut. Stadion yang kabarnya menguras dana dikitaran 90 an Milyar rupiah ini berlokasi di kenagarian koto padang, kecamatan koto baru. Tepatnya berada di jalan lintas sumatera km 206, simpang masuknya berada di depan kampus STIKES-STMIK-STKIP Dharmasraya. Lokasi ini juga merupakan lokasi MTQ tingkat provinsi beberapa waktu lalu. Dari simpang tersebut ke stadion berjarak sekitar 300-san meter, ini Cuma kira-kira saja lho, soalnya waktu kesana saya ga sempat ngukur berapa pastinya. Di kompleks ini juga berlokasi SMA Unggul Dharmasraya dan kantor satpol PP.

Harapannya pasca event porprov, stadion ini memberikan dampak positif khususnya bagi orang-orang dharmasraya sendiri, paling tidak mulai tergerak untuk menjalani gaya hidup sehat.Dan lahir klub-klub bola dari dharmasraya yang mampu bertarung di kompetisi sepakbola indonesia. Paling tidak kompetisi level bawah aja dulu baru merangkak ke divisi-divisi selanjutnya, dan sampai bertarung di ISL juga harapannya. Biar semen padang ga sendirian aja, biar ada derby Sumbar gitu lho..

Saat ini, 23 juni 2014 stadion belum rampung sepenuhnya, masih ada beberapa proses pengerjaan. Tapi buat masbro-masbro yang ga sempat ke sana, nih saya share beberapa fotonya..








Senin, 24 Februari 2014

DM to Padang 19 Peb 2014

Perjalanan DM-padang itu menempuh jarak rata-rata 200san km. itu kalau mengacu pada penanda kilometer yang ada di pinggir jalan dan titiknya ada tidak jauh dari depan rumah saya. benda bewarna kuning itu memang persis berdiri kaku di depan rumah saya.

Kalau berangkat ke padang dengan bus waktu tempuhnya bisa mendekati enam jam, kalau pakai jasa travel yang mobilnya berisi tujuh penumpang bisa lima jam. Kalau saya tidak terlalu merisaukan masalah jarak tempuh (kalau sedang tidak mengejar atau dikejar sesuatu). yang penting itu kenyamanan dan menikmati perjalanan, makanya saya lebih senang nunngang motor bila jalan dari Padang -DM atawa sebaliknya.

Nih, beberapa gambar yang sempat terjepret saat dijalan DM-Padang terakhir sebelum postingan ni terpampang....

Sikabau

Pulau Punjung

Kiliran Jao

Tanjuang Godang

Simp. Tana Badontuang

Palangki

Muaro Kalaban

Sungai Lasi

Kota Solok

Nyaris perbatasan kab. solok n padang

Kamis, 30 Januari 2014

pion baru: Merokok Membunuhmu?? Masa sih..

Beberapa hari yang lalu saya baru menyadari ada yang beda dengan iklan rokok yang tayang di tipi-tipi, bukan beda karena ada produk rokok yang baru karena memang terus ada merek-merek baru yang muncul. Tapi itu lo, pesan dari pemerintah yang dititipkan disetiap iklan rokok. Kalau dulu sehabis iklan rokok tayang muncul sekotak kalimat “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung bla-bli-blu-ble-blo-dan-seterusnya...”

Awalnya saya tak begitu memperhatikan, sesaat kemudian baru menyadari ada yang beda. Saya tongkrongin tuh tipi nunggu iklan rokok berikutnya lewat. Eh, benar saja “Rokok Membunuhmu” itu dia pesan yang muncul plus gambar orang merokok dan tengkorak disampingnya plus juga kode 18+. Penasaran, saya tanya atuak Gugel hari berikutnya. Kata tuak Gugel ada peraturan baru dari pemerintah buat iklan-iklan rokok. Harus ganti kalimat sekarang dengan yang lebih menohok. Kayaknya kalimat yang sebelumnya ga paten nakutin para pembeli rokok.

Kalau dalam matematika ini namanya kontradiksi, pihak yang jual rokok berusaha menarik orang buat beli produknya, pemerintah berusaha mencegah orang buat beli. Lah jadinya kayak ada kompetisi, kalau kompetisi tentu ada yang menang atau kalah, atau seri juga boleh. Kalau saya nilai sih pemerintah udah kalah duluan dari produsen rokok. Kalau produsen rokok udah nyiapain segudang amunisi buat menarik peminat. Kita bisa cek kok, mulai aja dari iklan yang tayang di tipi, iklan tentang rokok yang keren tayang dengan bintang iklan dan aksi yang jos markojos, habis tu baru deh nyempil pesan dari pemerintahnya secepat kilat “cling” langsung hilang. Kalo iklan di bilboard, poster, etc. iklan rokoknya gede, pesan pemerintah nonggok secuil dibawah.

Oke, untuk masalah iklan aja udah kalah. Belum lagi merek-merek rokok jadi sponsor berbagai iven, mulai dari olah raga, siapa yang ga tau Djarum Super Series ajang bulu tangkis bergengsi, dulu ada Liga Djarum Indonesia, ada Coppa Dji Sam Soe, ada iven music A Mild Life dan berbagai even lainnya. Pemerintah mana? Sosialisasi tentang pesan yang ingin disampaikan pemerintah aja ga pernah kelihatan, bukannya ga ada. Atau mungkin saya aja yang ga pernah dengar kali ya..


Setelah dilihat lihat pemerintah masih kalah langkah, dan sekarang langkah baru dibuat, dengan peraturan baru dengan pesan yang baru juga. Tapi menurut saya, bukannya pesimis buat pemerintah, kayaknya jika ga ada langkah yang lebih menggebrak dari pemerintah untuk menyampaikan pesannya, kalau cuma sekedar ganti seonggok pesan nyempil di iklan en bungkus rokok yang keren-keren ga bakal signifikan deh perubahannya, sama aja kayak kemarin-kemarin, ga diperhatiin tuh pesan “Rokok Membunuhmu” paling cuma komentar : “Eh, ganti lo pesannya”. So merokok membunuhmu? Jawaban orang yang pernah ditanyai : “merokok ga merokok orang bakal mati juga” he..he..

Senin, 20 Januari 2014

Menyambangi Adityawarman

Awalnya saya tidak ada niat lho mampir ke museum Adityawarman. Dan saya juga tidak menyangka akan masuk ke museum itu. Padahal sudah berkali-kali saya datang ke taman di depan museum itu untuk diskusi dengan anak2 calon penulis katanya dan memang sudah ada yang jadi penulis sih. Berharap saya juga bisa jadi penulis makanya saya ikut kegiatannya.

Biasanya diskusi sekali dua minggu dan ditaman melati itulah biasanya diskusi, disana juga terletak museum Adityawarman. Awalnya hari itu niatnya menghadiri rapat evaluasi, katanya. Evaluasi kegiatan yang baru saja selesai dilaksanakan. mulai jam sepuluh pagi dan nanti sekitar jam dua-an dilanjutkan dengan diskusi seperti biasa.

Setelah ditunggu-tunggu ternyata tak ada yang datang-yang datang, kecuali mamang sudah ada beberapa orang yang datang. Ada sekitar lima orang kalau saya tidak salah lihat :D. Namun itu belum cukup, karena yang datang itu cuma dua orang yang panitia. Akhirnya dari pada menung-menung lihat orang dua-dua-an, sedang kami berlimaan, mending liat-liat barang di museum.


Awalnya saya kira museumnya cuma yang berbentuk rumah gadang saja, setelah masuk dan terus jalan-jalan, rupanya di bagian belakang masih ada koleksinya. Ini benar-benar pengalaman pertama saya masuk museum. Meski sudah lebih lima tahun di Padang, baru kali ini saya sempat menyambangi museum yang ada di kampung ini. Lebih kritisnya meski sudah berkali kali datang lalu duduk melihat-lihat dari luar, baru kali ini juga masuk untuk memastikan kalau didalamnya ada sisitivi.





Minggu, 19 Januari 2014

Penjepit Kertas, yang tak ter-perhatikan

teman_kecil_yg_terlupakan
Ini namanya penjepit. Penjepit kertas-karena memang lebih sering digunakan untuk menjepit kertas. Dan saya memanggilnya seperti itu, mungkin bisa saja ada panggilan lainnya. Untuk menjepit benda-benda lainnya juga bisa, bahkan bila mau menjepit telingapun bisa dengan ini. Jadi teringat dengan main ampok-ampok-an jaman dulu, kalau kalah dijepit area sekitar wajah, langganannya hidung dan telinga dijepit dengan penjepit jemuran. Bisa saja penjepitnya diganti dengan yang satu ini.

Kalau buat para mahasiswa, spesiali buat mahasiswa tahun akhir akrab dengan benda yang satu ini, tapi tak begitu ter-perhatikan dengan jeli karena terlampok oleh ke-stresan mengejar-ngejar dosen pembimbing dan urusan-urusan lainnya.

Padahal kalau dipikir-pikir fungsinya bisa sangat penting sekali. Bayangkan saja draft proposal penelitian ataupun perbaikan-perbaikan yang akan ditunjukkan ke dosen pembimbing itu kadang tebalnya bisa menghampiri tebalnya novel Harry Potter. Kalau mau diklip tak ada rasanya klip untuk tumpukan kertas setebal itu, kalau mau dijilid ya ga mungkinlah, skripsi atau TA saja belum tentu di Acc dah dijiid aja. So, penjepit itulah solusi tepatnya.

Belakangan saya sering baca skripsi maupun TA mahasiswa yang sudah lebih dulu wisuda. Pas di halaman ucapan terima kasih ataupun persembahan belum ada secuil katapun yang saya temukan guna menyiratkan apresiasi untuk benda satu ini, umumnya lebih banyak untuk orang-orang yang dekat dengan penulis skripsi atau TA itu sendiri dan benda-benda terdekatnya seperti komputer, laptop bahakan printer tapi tidak untuk penjepit kertas.


Ya kadang-kadang memang seperti itulah, karena pikir dan rasa sudah terpenuhi dengan hal-hal yang membuat tertekan, hal-hal kecil yang begitu membantu dapat terabaikan begitu saja. Meskipun murah dan kecil ucapkanlah terimakasih buat objek satu ini.

Minggu, 12 Januari 2014

Celoteh-Celoteh 2014. Celoteh ?

Beberapa hari belakangan ini banyak sekali sales yang datang kerumahku menawarkan produknya. Tidak hanya datang tapi juga membombardir telingaku lewat layar kaca, lewat speaker radio. Ada juga yang menyapaku di pinggir-pinggir jalan, di tiang listrik, hingga di pohon pelindung di tepi jalan.
***
Sayup sayup terdengar suara ”orang seperti inikah yang akan kau pilih?” aku celingukan. Tak ada seorangpun di jalanan itu, lalu dari mana datangnya suara itu? Aku membatin dalam hati. Kemudian suara itu muncul lagi. “Hei, aku disini. Apakah kamu tidak bisa melihatku?” pohon yang telah kulewati bergerak-gerak, bagian kulitnya yang terkelupas seperti mulut yang sedang berbicara. “tidakkah kau meliahat benda yang ditancapkan dikeningku ini?” aku mendongak dan melihat sebuah gambar orang berjas dan berdasi dengan kata-kata meminta mencoblos nomor tertentu. Kemuadian orang dalam gambar itu melambaikan tangannya padaku. “Orang seperti inikah yang akan kau pilih?” pohon itu terus bertanya. Aku diam saja, dan segera beranjak dari tempat itu, meninggalkan pohon aneh yang terus berceloteh.

Aku tiba di persimpangan jalan. “Hai..” seseorang seperti menyapaku, aku mendongakkan kepala dan benar saja seorang perempuan sedang melambaikan tangannya dalam sebuah bilboard besar yang membelah di atas jalanan. “Besok pilih aku ya jangan lupa lho...” mengakhiri kalimatnya dengan menyipitkan sebelah mata, “Ting!” ucapku. Kubiarkan saja perempuan itu terus berceloteh. Perempuan itu terus berceloteh pada orang-orang lewat yang memandanginya.

Setelah melewati persimpangan aku segera menyetop sebuah angkutan kota yang akan membawaku pulang ke rumah. Angkutan kota itu segera menepi berbelok tajam ke arahku tanpa menghiraukan pengendara motor yang ada di belakangnya. Terdengar pengendara itu melontarkan sumpah serapah dari muncungnya dan sopir angkutan kota itu pun tak mau ketinggalan menyapa dengan sumpah serapah.

Aku naik ke angkutan kota dan duduk di dekat pintu. Dentuman musik dengan speaker bass besar menhentak memukul-mukul gendang telingaku, angkutan kota ini sudah berubah menjadi diskotik jalanan. Disela-sela dentuman bass terdengar sayup-sayup seseorang seperti menyapaku. Awalnya aku tak begitu yakin tapi ketika kutolehkan mata ke arah daun pintu angkutan kota itu seseorang berpakaian necis mengacungkan tinjunya padaku. “Ayo, saatnya perubahan!” orang itu berteriak dengan wajah semangat yang terkesan dipaksakan padahal wajahnya terlihat sudah bergelombang dimakan usia, tanda-tanda waktu berjalan berenang renang di wajahnya. Kubiarkan saja dia terus berteriak-teriak, suara dentuman bass lebih menarik telingaku. Kusunggingkan sedikit senyum pada laki-laki yang lengket di daun pintu itu ketika turun di depan rumahku. Kugores wajahnya dengan koin yang akan kubayar untuk ongkos. Apa yang kulakukan? Pikirku.

Badan yang terasa lelah minta segera direbahkan. Kuhidupkan kipas angin yang menggelantung di loteng, berputar putar seakan terpaksa mengeluarkan suara berdecit-decit. Decit-decit kipas angin memebawaku terbang, angin menerpa wajahku memebuat lelah yang menempel seperti daki di badan terkelupas dan terbang berhamburan ditiup angin. Tiba tiba terpaan angin seperti mereda, decit-decit kipas angin terdengar lagi semakin lama seperti suara ketukan di daun pintu rumahku.


Benar saja ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku dan itu membuatku terbangun, dengan perasaan malas aku bangun dan melangkah membukakan pintu. Seorang berdiri di depanku dengan membawa sesuatu, orang itu berbicara padaku. “Ini pak inshaAllah pilihan terbaik”. Orang itu menyodorkan gambar seorang laki-laki, menunggu aku meraihnya. Laki-laki dalam gambar itu mengucapkan sesuatu “berceloteh” tapi karena masih ingin segera tidur aku tidak terlalu menghiraukannya. Lelaki di depanku yang mengantarkan wajah laki-laki ini juga ikut-ikutan berceloteh, kubiarkan saja hingga lelaki itu diam dan minta izin pergi. Meminjam kalimat yang pernah di ucapkan dosenku waktu mengikuti kuliahnya beberapa tahun lalu, “ini namanya celoteh kuadrat”. Kututup pintu untuk segera kembali menerbangkan lelah.

Jumat, 10 Januari 2014

Jual Beli Wajah 2014

Sudah lewat seminggu tahun 2013 tinggal dibelakang. Angin menerpa wajah saat jendela bus terbuka, gapura tahun 2014 telah dilewati. Jauh-jauh hari sebelum tahun 2014 datang sudah disebut tahun ini tahun politik berhubung beberapa agenda politik memang akan terselenggara di tahun ini, mulai dari pemilu legislatif sampai pemilu presiden akan segera datang.

Berbagai macam bentuk cara untuk menjual diri sudah terpampang banyak di persimpangan, di tepi jalan, di tiang listrik sampai di layar kaca. Ibarat pedagang kaki lima para tokoh tokoh itu memamerkan wajahnya untuk ditusuk pas pemilu nanti.

Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan aktivitas mereka, itu memang hal yang wajar dalam bangsa yang menganut demokrasi dan hal yang memang tak bisa dihindarkan.

Kalau di dunia jual beli telah dikenal ada penjual yang jujur dan penjual yang curang. Menurut saya dalam hal jual beli politik juga seperti itu rupanya. Tak jauh beda. Misalnya saja pedagang buah supaya ada pembeli yang tertarik buah-buah yang bagus ditempatkan di depan yang jelek-jelek disembunyikan agar tak terlihat. Kalau di jalan-jalan jargon dan wajah manis terpampang menyapa setiap orang, tapi dibalik itu semua kita tidak bisa tahu dengan pasti apa tujuannya minta dipilih. Apakah benar adanya akan amanah nantinya setelah mendapatkan posisi atau malah sebaliknya.


Memang begitulah adanya, dunia politik itu tak jauh beda dengan jaul beli. Dalam rangka mendapatkan dukungan atau pembeli tentu yang dipikirkan bagaimana orang tertarik untuk membeli barang dagangannya, sehingga disusunlah strategi marketing yang mampu memikat hati pembeli. Sebagai wakil rakyat seharusnya rakyat lebih makmur dan sejahtera dibanding wakilnya, sebagai pelayan rakyat-seharusnya rakyat lebih makmur dari pelayannya.