Tulisan terakhir saya di blog ini November tahun lalu. Wow.. lumayan ya.
Oke.
Saya ingin bercerita tentang kampung saya, tempat saya lahir, besar menjadi orang yang cukup punya akal untuk tau mana yang baik dan buruk alias baliggghh..oke. Dan hidup selama beberapa tahun disini.
Gunung Medan, jangan pikir disini ada gunung atau berdekatan dengan kota medan. itu completely salah. Dulu ketika masih sedikit ingusan saya sempat bertanya ke orang tua kenapa kampung ini diberi nama "Gunung Medan". Dan bagi saya saat sekarang, cukup masuk akal penjelasannya.
Gunung Medan, oke saya tidak akan bilang orang-orang dulu tidak bisa membedakan mana yang "Gunung" dan mana yang "bukit". Disini tidak ada gunung yang ada bukit, Sampai disini pasti paham dari mana asal kata "Gunung". Dan bukit ini sudah bisa di daki sejak dulunya, sebelum jalan yang dari kerekel itu ada juga sudah ada yang naik ke puncaknya.
Nah, ketika sampailah di puncak, sudah pasti pemandangan terhampar luas. Kamu bisa lihat apa saja, kecuali mata kamu buta, its your problem. Kata medan itu dapat dimaknakan sesuatu yang luas, sesuatu yang terbentang melepas mata memandang. oke, sampai disini tentu paham apa maksudnya.
sama seperti daerah lain, pasti ada suatu latar alias alasan yang berkaitan deangan suatu daerah sehingga daerah tersebut dinamakan seperti itu. Sedangkan manusia saja ada alasan untuk diberi nama yang melekat pada mereka.
Mungkin banyak versi-versi lainnya kenapa kampung saya ini diberi nama gunung medan. Ini versi yang saya dapat dari orang tua saya.
Oya, selain kampung saya ternyata ada daerah lain yang bernama gunung medan.
ceritanya di tulisan berikutnya.
Mantap
BalasHapus