Sabtu 10 september 2011 saya dajak oleh
salah seorang teman semi lama alias teman yang jarang bertemu kesebuah pusat
perbelanjaan di kota padang ini. Teman saya tersebut berencana melihat-lihat
tas, lalu jika mungkin akan dibeli yang menjadi pilhannya.
Ini adalah kunjungan pertama saya ke pusat
perbelanjaan ini semenjak gempa hebat 31 september 2009 silam. Jika tak diajak
teman saya ini, mungkin entah kapan saya akan melongok ke lambang kehidupan
modern ini. Tak ada minat saya kesana semenjak gempa itu, meskipun tempat telah
kembali baik . namun tak disangka dalam kunjungan kali pertama sejak gempa itu
ada hal menarik yang membuat saya ingin berkomentar.
Ketika itu waktu shalat ashar telah masuk.
Teman saya masih sibuk berputar-putar seraya melirikkan mata ke barang-barang
yang ada. Sedang waktu terus berjalan, dia mash bingung untuk memilih barang,
sedang saya masih setia menemaninya sambil berdiri di atas lantai keramik putih
pusat perbelanjaan ini. Waktu ashar makin menipis.
Akhirnya setelah urusannya dengan
barang-barang itu selesai, kami berdua berjalan menuju arah selatan di lantai
dua pusat perbelanjaan tersebut. Di bagian paling ujung sekali ada beberapa
kios yang masih belum dihuni, kami berbelok kearah kiri. Di sana telah berdiri
beberapa orang, mereka sedang menunggu temannya yang sedang ada keperluan di
toilet lantai dua tersebut.
Sebelumnya saya tidak menyangka kalau di sana
juga ada mushalla. Saya mengira hanya ada toilet, karena tak ada tanda-tanda
atau ciri yang menanadakan keberadaan sebuah mushalla. Gambarannya lebih kurang
seperti ini (bagi yang sudah pernah kesana akan tahu), ruangan dengan ukuran
8x8 meter, lantai keramik putih dengan satu pintu masuk yang di depan selalu
lembab oleh air. Tidak seperti ruang lain semisal pertokoan yang ada disana,
cat di ruangan ini sedikt tak terawat. Di ruangan itu terdapat dua sejadah yang
mewakili dua shaf. Setelah saya hitung shaf pertama cukup untuk sembilan orang
sedang shaf kedua hanya untuk lima orang. Itulah lebih kurang gambaran
ruangannya dalam pandangan saya. Saya menyebutnya ruangan karena tak pantas menurut
saya disebut mushalla untuk ukuran gedung mall yang megah ini.
Ketika saya beranjak meningggalkan ruangan
itu, menyisakan kejanggalan ketika saya melewati pertokoan yang ada di pusat
perbelanjaan tu, begitu gemerlap dan modern. Sedang di sana ada sebuah tempat
ibadah yang yang tak tersentuh “keindahan”. Bukan berarti tempat ibadah itu
harus megah dan ikut gemerlap. Namun ruangan itu terasa tidak diperhatkan dan
dipedulikan oleh sipemilik tempat ini. Seakan-akan anggapannya akan lebih
banyak orang yang mengunjungi pertokoan daripada mushalla tu, sehingga faslitas
mushalla tak perlu bagus dan nyaman.
Memang benar tujuan orang kesana adalah
untuk berbelanja, bukan untuk pergi shalat. Namun bukankah rata-rata orang yang
kesana adalah muslim yang ketika datang waktu shalat mereka harus shalat. Atau
barangkali sipemilik gedung sudah tahu bahwa pengunjung tempat ini takkan
peduli dengan shalat ketika datang panggilan shalat. Mungkin, sehingga tak perlu
terlalu dirisaukan masalah fasilitas yang satu ini.
Dari pengalaman ini saya bisa merasakan,
begtu telah jauhnya kita dari Tuhan pada zaman sekarang ini. Gemerlap modernitas
telah melupakan kita akan hari-hari abadi yang tak lama lagi akan dihadapi oleh
setiap manusia yang hidup diatas dunia ini. Dunia yang fana ini telah berhasil
menipu kita.
aslm...
BalasHapussaya baru baca bentar ini, mm sepertinya saya tahu tempat yg dimksd...tebakannya sih antara PLAZA ANDALAS n BASKO. tapi kbtuln saya pernah jg shalat disalah satu pusat perbelanjaan tsb n mirip seperti yg digmbrkan. PA kan??
klw saya sih pnya pngalaman yg hmpr mirip dn itu, tp sudut pandangnya beda. pas magrib (wktunya lbh singkt dr pd ashar kan..) saya blm jg slsai nemenin kwn k Basko, soalnya dia blum jg dpt sepatu g cocok. sya jd panik krn tkut ninggalin shalat..kami akhirnya nyari t4 shalat diluar basko, n keputusan akhirnya terus pulang sj, shalat di rumah. tmn saya mrasa brsalah kr tampan saya jd cemberut, pdhal saya g' kesal sma dia, cuma takut sj mlalaikn shalat... gtu aj ceritanya.
pesan2nya sih..jgn lupakan Allah dimanapun kam berada, jg wktu shalat, okey...spirit