Laman

Rabu, 13 Juli 2011

Huo hua de li liang


Huo hua de li liang, judul cerita pertama dalam buku cerita motivasi Andri Wongso IV. Dikisahkan ada seorang pemuda yang tengah dalam perjalanan mengendarai mobilnya ke suatu tujuan. Ketika itu hujan lebat sekali, sagat lebat. Sabetan kilat tiada henti menerangi angkasa malam. Guntur menggelegar membuat bulu roma berdiri.

Malang bagi si pemuda, ditengah suasana seperti itu mobilnya mogok, tak mau berjalan. Dengan berat hati keluarlah sang pemuda dari mobilnya. Membuka kap mesin dan mulai meneliti penyebab ketidak beresan ini. namun keadaan cuaca yang buruk mengalahkannya. Akhirnya dengan pasrah dia kembali ke dalam mobilnya, duduk temenung sambil menatap hujan yang semakin deras mengguyur bumi.

Ditengah keputusasaannya, terkilat di kaca spionnya secercah cahaya, semakin lama semakin terang diikuti deru mesin mobil. Mendadak mobil itu berhenti tepat di belakang mobilnya. Sang pemuda terkejut bercampur takut. Dia terus memperhatikan mobil di belakangnya. Tak lama pintu mobil itu terbuka perlahan, siluet kaki kemudian diikuti anggota tubuh lainnya keluar dari mobil itu. Dia berdiri di tengah hujan lebat itu, tak lama kemudian ‘plak’ payung mengembang. Sang pemuda semakin ketakutan.

‘Tok-tok-tok’, kaca jendela mobil pemuda itu diketuk, tapi dia enggan menoleh apalagi membukakannya. Ketukan terus terdengar, makin lama makin keras. ‘Buka pintunya, jangan takut’. Pria itu berjalan ke depan mobil si pemuda, lalu tiba-tiba mmbuka kap mobil, si pemuda semakin tidak mengerti.

‘Sekarang, coba putar starternya’, ragu-ragu diikutinya perintah laki-laki itu. Tak lama kemudian ‘brum-brum-brumm’. Aneh mobilnya hidup kembali, rasa takutnya sedikit demi sedikit menghilang. Dia mulai berani menatap pria yang ada di luar. Kemudian dibukanya sedikit kaca jendela ‘terima kasih’ ucapnya.

‘Tidak usah, hanya perlu sedikit api dari aki untuk kembali menghidupkan mobilmu ini. Kau terlalu cepat putus asa atau mungkin kau tak mengerti mesin?’

‘saya paham dengan mesin mobil. Tapi hujan terlalu deras, jadi merusak konsentrasi saya’

‘hmmm..kau hanya butuh sedikit usaha dan ketenangan, mobilmu saja hanya butuh sedikit api. Jangan mudah putus asa, kau masih muda’

Sang pria itu kembali ke mobilnya, mulai bergerak dan menyusuri jalan menerobos lebatnya hujan meninggalkan sang pemuda yang kebingungan. Tapi mudah-mudahan kamu yang lagi baca ga ikut kebingungan, ok. (13 Juli 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar