Sudah pernah baca belum? Cerita
dua tempayan, satu retak satu tidak. Kita semua adalah tempayan retak. Tempayan
retak dan tak retak bergantung pada sebuah pikulan di masing-masing ujungnya.
Dengan itulah si pembawa air dapat membawa air ke rumah. Sayapun tak dapat
menggambarkan dengan mata apa itu tempayan. Tempayan retak hanya membawa
setengah air dari tempayan tak retak, diapun merasa sedih, merasa tak berguna. “wahai
pembawa air aku merasa malu dan tak berguna” tempayan retak berkata. “Kenapa?”
permbawa air bertanya. “Hanya setengah air dari yang seharusnya yang mampu aku
bawa, air merembes keluar dari retakan ini, tak seperti tempayan tak retak yang
membawa penuh air” tempayan retak menjawab. “Perhatikanlah besok saat kita kembali
membawa air, bunga-bunga yang tumbuh di sepanjang jalan yang kita lalui” pembawa
air melanjutkan. Lihatlah bunga-bunga yang indah tumbuh di sepanjang sisi jalan
tempayan retak yang tak ada di sepanjang tempayan tak retak. Bunga-bunga tumbuh
subur dan mekar dengan air dari rembesan tempayan retak. Dari file mp3 resonansi jiwa tempayan retak.
guud
BalasHapusyo lah mr. ronal
BalasHapus