Laman

Minggu, 19 Januari 2014

Penjepit Kertas, yang tak ter-perhatikan

teman_kecil_yg_terlupakan
Ini namanya penjepit. Penjepit kertas-karena memang lebih sering digunakan untuk menjepit kertas. Dan saya memanggilnya seperti itu, mungkin bisa saja ada panggilan lainnya. Untuk menjepit benda-benda lainnya juga bisa, bahkan bila mau menjepit telingapun bisa dengan ini. Jadi teringat dengan main ampok-ampok-an jaman dulu, kalau kalah dijepit area sekitar wajah, langganannya hidung dan telinga dijepit dengan penjepit jemuran. Bisa saja penjepitnya diganti dengan yang satu ini.

Kalau buat para mahasiswa, spesiali buat mahasiswa tahun akhir akrab dengan benda yang satu ini, tapi tak begitu ter-perhatikan dengan jeli karena terlampok oleh ke-stresan mengejar-ngejar dosen pembimbing dan urusan-urusan lainnya.

Padahal kalau dipikir-pikir fungsinya bisa sangat penting sekali. Bayangkan saja draft proposal penelitian ataupun perbaikan-perbaikan yang akan ditunjukkan ke dosen pembimbing itu kadang tebalnya bisa menghampiri tebalnya novel Harry Potter. Kalau mau diklip tak ada rasanya klip untuk tumpukan kertas setebal itu, kalau mau dijilid ya ga mungkinlah, skripsi atau TA saja belum tentu di Acc dah dijiid aja. So, penjepit itulah solusi tepatnya.

Belakangan saya sering baca skripsi maupun TA mahasiswa yang sudah lebih dulu wisuda. Pas di halaman ucapan terima kasih ataupun persembahan belum ada secuil katapun yang saya temukan guna menyiratkan apresiasi untuk benda satu ini, umumnya lebih banyak untuk orang-orang yang dekat dengan penulis skripsi atau TA itu sendiri dan benda-benda terdekatnya seperti komputer, laptop bahakan printer tapi tidak untuk penjepit kertas.


Ya kadang-kadang memang seperti itulah, karena pikir dan rasa sudah terpenuhi dengan hal-hal yang membuat tertekan, hal-hal kecil yang begitu membantu dapat terabaikan begitu saja. Meskipun murah dan kecil ucapkanlah terimakasih buat objek satu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar