Beberapa hari yang lalu saya baru menyadari ada yang beda
dengan iklan rokok yang tayang di tipi-tipi, bukan beda karena ada produk rokok
yang baru karena memang terus ada merek-merek baru yang muncul. Tapi itu lo,
pesan dari pemerintah yang dititipkan disetiap iklan rokok. Kalau dulu sehabis
iklan rokok tayang muncul sekotak kalimat “Merokok dapat menyebabkan kanker,
serangan jantung bla-bli-blu-ble-blo-dan-seterusnya...”
Awalnya saya tak begitu memperhatikan, sesaat kemudian baru
menyadari ada yang beda. Saya tongkrongin tuh tipi nunggu iklan rokok
berikutnya lewat. Eh, benar saja “Rokok Membunuhmu” itu dia pesan yang muncul
plus gambar orang merokok dan tengkorak disampingnya plus juga kode 18+. Penasaran,
saya tanya atuak Gugel hari berikutnya. Kata tuak Gugel ada peraturan baru dari
pemerintah buat iklan-iklan rokok. Harus ganti kalimat sekarang dengan yang
lebih menohok. Kayaknya kalimat yang sebelumnya ga paten nakutin para pembeli
rokok.
Kalau dalam matematika ini namanya kontradiksi, pihak yang
jual rokok berusaha menarik orang buat beli produknya, pemerintah berusaha
mencegah orang buat beli. Lah jadinya kayak ada kompetisi, kalau kompetisi
tentu ada yang menang atau kalah, atau seri juga boleh. Kalau saya nilai sih
pemerintah udah kalah duluan dari produsen rokok. Kalau produsen rokok udah
nyiapain segudang amunisi buat menarik peminat. Kita bisa cek kok, mulai aja dari
iklan yang tayang di tipi, iklan tentang rokok yang keren tayang dengan bintang
iklan dan aksi yang jos markojos, habis tu baru deh nyempil pesan dari
pemerintahnya secepat kilat “cling” langsung hilang. Kalo iklan di bilboard,
poster, etc. iklan rokoknya gede, pesan pemerintah nonggok secuil dibawah.
Oke, untuk masalah iklan aja udah kalah. Belum lagi merek-merek
rokok jadi sponsor berbagai iven, mulai dari olah raga, siapa yang ga tau
Djarum Super Series ajang bulu tangkis bergengsi, dulu ada Liga Djarum Indonesia,
ada Coppa Dji Sam Soe, ada iven music A Mild Life dan berbagai even lainnya. Pemerintah
mana? Sosialisasi tentang pesan yang ingin disampaikan pemerintah aja ga pernah
kelihatan, bukannya ga ada. Atau mungkin saya aja yang ga pernah dengar kali ya..
Setelah dilihat lihat pemerintah masih kalah langkah, dan
sekarang langkah baru dibuat, dengan peraturan baru dengan pesan yang baru
juga. Tapi menurut saya, bukannya pesimis buat pemerintah, kayaknya jika ga ada
langkah yang lebih menggebrak dari pemerintah untuk menyampaikan pesannya,
kalau cuma sekedar ganti seonggok pesan nyempil di iklan en bungkus rokok yang
keren-keren ga bakal signifikan deh perubahannya, sama aja kayak kemarin-kemarin,
ga diperhatiin tuh pesan “Rokok Membunuhmu” paling cuma komentar : “Eh, ganti
lo pesannya”. So merokok membunuhmu? Jawaban orang yang pernah ditanyai : “merokok
ga merokok orang bakal mati juga” he..he..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar