Laman

Jumat, 10 Januari 2014

Jual Beli Wajah 2014

Sudah lewat seminggu tahun 2013 tinggal dibelakang. Angin menerpa wajah saat jendela bus terbuka, gapura tahun 2014 telah dilewati. Jauh-jauh hari sebelum tahun 2014 datang sudah disebut tahun ini tahun politik berhubung beberapa agenda politik memang akan terselenggara di tahun ini, mulai dari pemilu legislatif sampai pemilu presiden akan segera datang.

Berbagai macam bentuk cara untuk menjual diri sudah terpampang banyak di persimpangan, di tepi jalan, di tiang listrik sampai di layar kaca. Ibarat pedagang kaki lima para tokoh tokoh itu memamerkan wajahnya untuk ditusuk pas pemilu nanti.

Saya sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan aktivitas mereka, itu memang hal yang wajar dalam bangsa yang menganut demokrasi dan hal yang memang tak bisa dihindarkan.

Kalau di dunia jual beli telah dikenal ada penjual yang jujur dan penjual yang curang. Menurut saya dalam hal jual beli politik juga seperti itu rupanya. Tak jauh beda. Misalnya saja pedagang buah supaya ada pembeli yang tertarik buah-buah yang bagus ditempatkan di depan yang jelek-jelek disembunyikan agar tak terlihat. Kalau di jalan-jalan jargon dan wajah manis terpampang menyapa setiap orang, tapi dibalik itu semua kita tidak bisa tahu dengan pasti apa tujuannya minta dipilih. Apakah benar adanya akan amanah nantinya setelah mendapatkan posisi atau malah sebaliknya.


Memang begitulah adanya, dunia politik itu tak jauh beda dengan jaul beli. Dalam rangka mendapatkan dukungan atau pembeli tentu yang dipikirkan bagaimana orang tertarik untuk membeli barang dagangannya, sehingga disusunlah strategi marketing yang mampu memikat hati pembeli. Sebagai wakil rakyat seharusnya rakyat lebih makmur dan sejahtera dibanding wakilnya, sebagai pelayan rakyat-seharusnya rakyat lebih makmur dari pelayannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar